By: Mia
Malam kian menua hadirkan sepi nan lenyi
Jendela cakrawala pun tersabut mega hingga sang candra
enggan menyapa
Beri muram pada kelabu ahmar menjadi aswad undang
gerimis pada rinai
Kicau pungguk dendangkan langgam jiwa dentingkan dawai
harap nan meraga
Jendela cakrawala pun tersabut mega hingga sang candra
enggan menyapa
Beri muram pada kelabu ahmar menjadi aswad undang
gerimis pada rinai
Kicau pungguk dendangkan langgam jiwa dentingkan dawai
harap nan meraga
Dalam selimut sunyi nan menguris pilu kususuri kembali bilik
aksara kita
Meraba kata mengeja rasa yang pernah kira toreh bersama
Bimbang nan kian meraja hampa pun terasa kian meremas
buah mata
Gelombang lara menghantam bendungan asa hingga tirta
memburai mencari muara
aksara kita
Meraba kata mengeja rasa yang pernah kira toreh bersama
Bimbang nan kian meraja hampa pun terasa kian meremas
buah mata
Gelombang lara menghantam bendungan asa hingga tirta
memburai mencari muara
Jauh sudah kuberlari mengejar semu mengharap waktu kan
merestui mimpi
Ya habibie ... wa kaifa nashitu wa hubbi yazid?
Maafkan bila rasa ini kian menggunung membumbung
semakin tinggi
Hingga mengharap hati kan bertemu sang tuan
Salahkah?
merestui mimpi
Ya habibie ... wa kaifa nashitu wa hubbi yazid?
Maafkan bila rasa ini kian menggunung membumbung
semakin tinggi
Hingga mengharap hati kan bertemu sang tuan
Salahkah?
Komentar
Posting Komentar