Siapa yang tidak kenal Andy F. Noya, presenter yang ngetop lewat acara Kick Andy. Sosoknya begitu bersahaja, humoris, baik hati namun tegas.
Di setiap shownya, beliau selalu bisa menghidupkan suasana dengan joke-jokenya yang kerap mengundang tawa, namun tidak mengurangi kecerdasan yang dalam bertutur.
Pada tanggal 4 September 2015 yang lalu, saya diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengannya, saat launching dan bincang buku "Kisah Hidupku" di JCC Senayan pada acara IIBF 2015.
Dalam acara tersebut, beliau banyak menceritakan tentang perjalanan hidupnya, yang kini telah tertuang dalam buku yang ditulisnya itu. Sungguh menarik dan sangat inspiratif.
Ini kutipan blurbnya.
Empat tahun lamanya Andy F. Noya dibujuk untuk mengungkapkan kisah kehidupannya dibalik layar televisi. Jika selama ini dia selalu mengangkat kisah hidup orang lain, yang menginspirasi jutaan penonton Kick Andy, lalu mengapa dia sendiri menghindar mengungkapkan kehidupan pribadinya?
Setelah melalui diskusi panjang, akhirnya pria berdarah Ambon-Belanda-Jawa-Portugis ini bersedia terbuka menceritakan masa kecilnya yang kelam, masa-masa sulit di Surabaya, perpisahan ayah-ibunya, masa remajanya di Papua, kuliah yang tidak tuntas, kisah percintaan yang jenaka, dan perjuangannya menapak karir sebagai jurnalis.
Membaca kisah perjalanan hidup pembawa acara Kick Andy ini, kita akan banyak menemukan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Banyak cerita di buku ini yang belum pernah terungkap ke publik. Dengan gaya penuturan 'aku', Anda serasa bukan sedang membaca sebuah biografi, tetapi kisah hidup yang membuat Anda yakin setiap orang - termasuk Anda - berhak atas kehidupan yang lebih baik.
Beliau juga bercerita, mengapa dia begitu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menerbitkan bukunya.
"Saya merasa ditelanjangi, karena di buku ini memuat semua kisah hidup saya," ungkapnya.
Lucu, sekaligus mengharukan kisahnya. Terlebih saat dia menceritakan tentang Ibu Ana, gurunya saat sekolah dasar dulu.
Siapa yang menyangka kalau beliau ini pernah hidup susah, gak punya ijazah SD, lalu dropout saat kuliah, namun bisa memimpin sebuah reality show di sebuah stasiun televisi swasta nasional yang sangat terkenal di negeri kita. Sungguh Tuhan tidak pernah tidur.
Semua keuntungan dari penjualan buku tersebut, beliau sumbangan untuk beberapa yayasan. "Jadi dengan membeli buku ini berarti, secara tidak langsung anda telah ikut menyumbang," ucapnya.
Pria yang kini memiliki kepala penonton ini memang terkenal juga dengan sifat dermawannya, telah banyak yayasan, organisasi dan komunitas yang telah dikunjungi dan mendapatkan bantuannya.
Sayang waktu yang diberikan oleh panitia begitu singkat, jadi belum banyak yang bisa saya kupas dari sosok yang sangat peduli dengan anak-anak dan dunia pendidikan itu.
Satu yang saya iri, beliau sudah bisa merealisasikan mimpinya untuk bisa membeli banyak buku, sedang saya masih harus memilih. Hehehe jadi curhat deh.
Selamat Bang Andy, semoga bukunya tembus pada cetakan ke10-nya. Sehat selalu dan tetap bisa berbagi kebaikan bagi sesama. GBU.
Komentar
Posting Komentar