XL Axiata dan Kemenhub Gelar Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2019
Pernah kesel gak sih waktu lihat anak-anak yang ugal-ugalan di jalan raya, padahal mereka belum punya SIM, motornya pun masih punya orang tua.
Bukan kesel gimana, tapi gemes aja gitu, mereka tuh kaya gak sayang nyawa, gak takut jatoh atau celaka, padahal kalau ada apa-apa orang tuanya juga yang repot.
Fakta kecelakaan lalulintas menyatakan;
• 90% kematian akibat kecelakaan lalulintas terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
• Korban kecelakaan lalulintas didominasi oleh para remaja antara usia 15-19 tahun
• 49% korban kematian lalulintas adalah pejalan kaki dan pengendara sepeda motor ( WHO -2015)
• 1,25 orang meninggal karena kecelakaan lalulintas, pertahunnya.
• 3 dari 4 orang meninggal akibat kecelakaan lalulintas.
• Sebagian besar kematian akibat kecelakaan sepeda motor diakibatkan cedera pada kepala.
• Menggunakan helm dengan benar dapat mengurangi 40% resiko kematian akibat kecelakaan lalulintas.
Ngeri bener kan baca fakta tentang kecelakaan lalulintas. Nah, sebagai rasa prihatin dengan kondisi dan besarnya angka kematian akibat kecelakaan lalulintas, maka PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melanjutkan kembali kerjasama sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan pelajar.
Dengan kerjasama ini, kedua pihak berusaha untuk mendorong para pelajar menjadi pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di lingkungan sekolah, dan di tengah masyarakat.
Usaha tersebut diwujudkan dalam suatu pelatihan dan pendidikan Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan yang tahun ini digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada 7 - 11 Oktober 2019.
Pak Sigit Irfansyah, ATD, MSc, selaku Direktur Sarana Transportasi Jalan, Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, berkesempatan membuka program pelatihan tersebut, yang di dalamnya antara lain memanfaatkan sarana digital berupa materi bahan belajar yang dibangun oleh XL Axiata.
Dalam kesempatannya, Pak Sigit memaparkan tentang berbagai fakta dan faktor tentang kecelakaan lalu lintas.
Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas akibat perilaku pengemudi diantaranya:
1. Tidak disiplin (Melanggar aturan)
2. Emosional/Tidak sabaran
3. Daya konsentrasi kurang
4. Kurang hati-hati
5. Daya antisipasi kurang
6. Mengantuk/lelah
7. Mabuk (pengaruh obat/miras)
8. Tidak ada saling menghargai sebagai sesama pengguna jalan.
Pengguna jalan usia muda, terutama siswa sekolah merupakan kelompok rawan kecelakaan. Baik sebagai pejalan kaki, pengendara sepeda, maupun pengendara motor, hal ini terjadi karena tingginya mobilitas siswa.
Pelanggaran terbanyak yang dilakukan pelajar:
1. Marka jalan
2. Helm
3. Kelengkapan kendaraan
4. Tidak memiliki SIM
5. Speeding (ngebut)
Fakta: pejalan kaki punya kesempatan selamat 90% jika kecepatan kendaraan 30km/jam atau dibawahnya.
Defensive riding, adalah perilaku berkendara yang dapat membuat kita terhindar dari suatu masalah yang dapat disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain.
Pengendara yang defensive adalah pengendara yang mampu mengemudikan kendaraannya dengan tenang, tidak mudah terprovokasidan mampu mengantisipasi situasi, kondisi lalu lintas di depannya.
Sedangkan Ibu Tri Wahyuningsih, selaku Group Head Corporate Communications XL Axiata, dalam kesempatannya mengatakan, Sesuai kerjasama kedua pihak yang telah terjalin dengan sangat baik hingga saat ini, XL Axiata berkomitmen mendukung program sosialisasikan keselamatan berkendara secara berkesinambungan yang dicanangkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kami sangat antusias bisa turut ambil bagian dalam menyelenggarakan pelatihan dengan sasaran peserta para pelajar ini, karena dengan prilaku pemanfaatan lalu lintas dan angkutan jalan yang baik memang seharusnya sudah ditanamkan kepada anak-anak sejak belia.
Edukasi pemanfaatan sarana digital merupakan cara tepat guna untuk menyebarkan pesan-pesan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, dan ini sangat relevan mengingat karakter anak-anak muda saat ini yang tak bisa terlepas dari sarana digital.
Ibu Tri juga menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari kerjasama kedua instansi yang sudah berjalan, yang meliputi pelaksanaan sosialisasi dan edukasi dengan memanfaatkan teknologi digital.
Karena itulah, XL Axiata melalui program Sisternet akan memberikan materi pelatihan kelas literasi digital bagi para pelajar. Materi yang akan disampaikan berupa antara lain cara-cara memanfaatkan media digital khususnya sosial media dalam mensosialisasikan kesadaran berkendara.
Materi yang diangkat dalam pelatihan ini mengusung tema "The Power of Social Media". Dimana para pelajar akan dilatih tentang bagaimana memilih sosial media yang paling mempresentasikan dirinya, rumus dasar konten sosial media, gaya penulisan, penggunaan hashtag, membuat koten yang menarik, juga bagaimana menciptakan citra sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di sosial media.
Dalam tahun ini tema yang diambil "Leadership for Road Safety". Proses seleksi peserta dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi dan nasional, yang diikuti oleh perwakilan sekolah menengah umum.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah sebanyak 73 orang yang merupakan perwakilan dari 25 provinsi. Para pelajar ini merupakan pelajar berprestasi yang telah diseleksi dan dibimbing langsung oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang kelak akan didaulat sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Propinsi masing-masing.
Kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2019 adalah program Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai proses penanaman budaya tertib berlalu lintas dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi jalan. Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan spesifik, yaitu guna meningkatkan kesadaran pelajar dalam mematuhi peraturan lalulintas dan mengurangi resiko akibat kesalahan berperilaku tidak tertib di jalan.
Selain itu juga untuk memberikan reward atas prestasi tertib berlalu lintas dan kepedulian yang tinggi terhadap upaya menjaga keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, serta membangun kesadaran generasi muda untuk berperilaku tertib berlalulintas.
Selanjutnya, juga untuk membangun budaya tertib berlalu lintas dan memanfaatkan angkutan jalan sejak dini atas dasar kesadaran pribadi dan tanggung jawab moral untuk meningkatkan keselamatan, menyebarluaskan informasi ke kalangan generasi muda melalui lingkungan sekitarnya, juga menyelamatkan generasi muda sebagai asset bangsa.
Kerjasama kemitraan antara Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan XL Axiata akan mencakup penyediaan sarana layanan digital dalam Aksi Keselamatan Transportasi Darat.
Dukungan ini akan meliputi penyediaan layanan digital melalui website www.sisternet.co.id/modulpintar, di mana di dalamnya akan ada modul e-Learn terkait informasi keselamatan berkendara.
Selain itu materi sosialisasi dan edukasi keselamatan berkendara dan berlalu-lintas juga akan dituangkan dalam bentuk artikel, kompetisi, juga kuis, baik di website maupun media sosial Sisternet.
Yess, sebagai orang tua, saya mendukung sekali kegiatan ini, semoga dengan program tersebut, makin banyak remaja yang sadar berkendara dengan baik dan benar.
Bukan kesel gimana, tapi gemes aja gitu, mereka tuh kaya gak sayang nyawa, gak takut jatoh atau celaka, padahal kalau ada apa-apa orang tuanya juga yang repot.
Fakta kecelakaan lalulintas menyatakan;
• 90% kematian akibat kecelakaan lalulintas terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
• Korban kecelakaan lalulintas didominasi oleh para remaja antara usia 15-19 tahun
• 49% korban kematian lalulintas adalah pejalan kaki dan pengendara sepeda motor ( WHO -2015)
• 1,25 orang meninggal karena kecelakaan lalulintas, pertahunnya.
• 3 dari 4 orang meninggal akibat kecelakaan lalulintas.
• Sebagian besar kematian akibat kecelakaan sepeda motor diakibatkan cedera pada kepala.
• Menggunakan helm dengan benar dapat mengurangi 40% resiko kematian akibat kecelakaan lalulintas.
Ngeri bener kan baca fakta tentang kecelakaan lalulintas. Nah, sebagai rasa prihatin dengan kondisi dan besarnya angka kematian akibat kecelakaan lalulintas, maka PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melanjutkan kembali kerjasama sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan pelajar.
Dengan kerjasama ini, kedua pihak berusaha untuk mendorong para pelajar menjadi pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di lingkungan sekolah, dan di tengah masyarakat.
Usaha tersebut diwujudkan dalam suatu pelatihan dan pendidikan Pelajar Pelopor Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan yang tahun ini digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada 7 - 11 Oktober 2019.
Pak Sigit Irfansyah, ATD, MSc, selaku Direktur Sarana Transportasi Jalan, Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, berkesempatan membuka program pelatihan tersebut, yang di dalamnya antara lain memanfaatkan sarana digital berupa materi bahan belajar yang dibangun oleh XL Axiata.
Dalam kesempatannya, Pak Sigit memaparkan tentang berbagai fakta dan faktor tentang kecelakaan lalu lintas.
Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas akibat perilaku pengemudi diantaranya:
1. Tidak disiplin (Melanggar aturan)
2. Emosional/Tidak sabaran
3. Daya konsentrasi kurang
4. Kurang hati-hati
5. Daya antisipasi kurang
6. Mengantuk/lelah
7. Mabuk (pengaruh obat/miras)
8. Tidak ada saling menghargai sebagai sesama pengguna jalan.
Pengguna jalan usia muda, terutama siswa sekolah merupakan kelompok rawan kecelakaan. Baik sebagai pejalan kaki, pengendara sepeda, maupun pengendara motor, hal ini terjadi karena tingginya mobilitas siswa.
Pelanggaran terbanyak yang dilakukan pelajar:
1. Marka jalan
2. Helm
3. Kelengkapan kendaraan
4. Tidak memiliki SIM
5. Speeding (ngebut)
Fakta: pejalan kaki punya kesempatan selamat 90% jika kecepatan kendaraan 30km/jam atau dibawahnya.
Defensive riding, adalah perilaku berkendara yang dapat membuat kita terhindar dari suatu masalah yang dapat disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain.
Pengendara yang defensive adalah pengendara yang mampu mengemudikan kendaraannya dengan tenang, tidak mudah terprovokasidan mampu mengantisipasi situasi, kondisi lalu lintas di depannya.
Sedangkan Ibu Tri Wahyuningsih, selaku Group Head Corporate Communications XL Axiata, dalam kesempatannya mengatakan, Sesuai kerjasama kedua pihak yang telah terjalin dengan sangat baik hingga saat ini, XL Axiata berkomitmen mendukung program sosialisasikan keselamatan berkendara secara berkesinambungan yang dicanangkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Kami sangat antusias bisa turut ambil bagian dalam menyelenggarakan pelatihan dengan sasaran peserta para pelajar ini, karena dengan prilaku pemanfaatan lalu lintas dan angkutan jalan yang baik memang seharusnya sudah ditanamkan kepada anak-anak sejak belia.
Edukasi pemanfaatan sarana digital merupakan cara tepat guna untuk menyebarkan pesan-pesan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, dan ini sangat relevan mengingat karakter anak-anak muda saat ini yang tak bisa terlepas dari sarana digital.
Ibu Tri juga menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari kerjasama kedua instansi yang sudah berjalan, yang meliputi pelaksanaan sosialisasi dan edukasi dengan memanfaatkan teknologi digital.
Karena itulah, XL Axiata melalui program Sisternet akan memberikan materi pelatihan kelas literasi digital bagi para pelajar. Materi yang akan disampaikan berupa antara lain cara-cara memanfaatkan media digital khususnya sosial media dalam mensosialisasikan kesadaran berkendara.
Materi yang diangkat dalam pelatihan ini mengusung tema "The Power of Social Media". Dimana para pelajar akan dilatih tentang bagaimana memilih sosial media yang paling mempresentasikan dirinya, rumus dasar konten sosial media, gaya penulisan, penggunaan hashtag, membuat koten yang menarik, juga bagaimana menciptakan citra sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di sosial media.
Dalam tahun ini tema yang diambil "Leadership for Road Safety". Proses seleksi peserta dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi dan nasional, yang diikuti oleh perwakilan sekolah menengah umum.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah sebanyak 73 orang yang merupakan perwakilan dari 25 provinsi. Para pelajar ini merupakan pelajar berprestasi yang telah diseleksi dan dibimbing langsung oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang kelak akan didaulat sebagai Duta Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Propinsi masing-masing.
Kegiatan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2019 adalah program Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai proses penanaman budaya tertib berlalu lintas dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi jalan. Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan spesifik, yaitu guna meningkatkan kesadaran pelajar dalam mematuhi peraturan lalulintas dan mengurangi resiko akibat kesalahan berperilaku tidak tertib di jalan.
Selain itu juga untuk memberikan reward atas prestasi tertib berlalu lintas dan kepedulian yang tinggi terhadap upaya menjaga keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, serta membangun kesadaran generasi muda untuk berperilaku tertib berlalulintas.
Selanjutnya, juga untuk membangun budaya tertib berlalu lintas dan memanfaatkan angkutan jalan sejak dini atas dasar kesadaran pribadi dan tanggung jawab moral untuk meningkatkan keselamatan, menyebarluaskan informasi ke kalangan generasi muda melalui lingkungan sekitarnya, juga menyelamatkan generasi muda sebagai asset bangsa.
Kerjasama kemitraan antara Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan XL Axiata akan mencakup penyediaan sarana layanan digital dalam Aksi Keselamatan Transportasi Darat.
Dukungan ini akan meliputi penyediaan layanan digital melalui website www.sisternet.co.id/modulpintar, di mana di dalamnya akan ada modul e-Learn terkait informasi keselamatan berkendara.
Selain itu materi sosialisasi dan edukasi keselamatan berkendara dan berlalu-lintas juga akan dituangkan dalam bentuk artikel, kompetisi, juga kuis, baik di website maupun media sosial Sisternet.
Yess, sebagai orang tua, saya mendukung sekali kegiatan ini, semoga dengan program tersebut, makin banyak remaja yang sadar berkendara dengan baik dan benar.
Komentar
Posting Komentar